Kemuliaan Ilmu

Kemuliaan Ilmu

Saudara ku setiap hamba Allah diciptakan dengan kedudukan yang sama, tetapi pada hakikatnya masih ditemui beberapa kasta dalam kehidupan. Ada yang terpandang karena harta, ada yang terpandang karena kekuasaan tetapi ada yang lebih terpandang serta berwibawa terus menerus yaitu orang terpandang karena ilmunya Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan bahwa sesungguhnya seseorang hanya bisa mencapai kemuliaan dunia dan akhirat -setelah taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala- dengan sebab ilmu. Ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan ilmu. Dengan sebab ilmu ini seorang hamba bisa meraih kemuliaan dunia dan akhirat.

Di dalam Al Qur’an Allah memberikan contoh orang orang yang di beri kemuliaan ilmu (surat Al Baqarah ayat 37) dimana Allah memberikan keistimewaan kepada nabi Adam alaihi salam dan juga didalam ( surat Yusuf ayat ke 76) Allah tegaskan didalam ayat ini bahwa nabi Yusuf diangkat derajatnya karena ilmu.

Bahkan didalam sejarah ke-islaman pun siapa yang tidak kenal dengan Atha’ bin Abi rabbah, ulama besar dan masyhur, Atha’ bin Abi rabbah salah satu Tabi’in , muridnya para sahabat, Abdurahman ibn auf, Abdullah bin Mas’ud adalah sederet nama-nama yg menjadi gurunya.

Atha’ bin Abi rabbah dulunya adalah seorang pelayan, karena semangatnya dengan ilmu, Atha’ membagi waktu nya menjadi 3 bagian, pertama : untuk melayani majikannya, kedua : untuk mendekatkan diri kepada rabbnya, ketiga : mendatangi para Sabahat untuk mempelajari ilmu .

Melihat semangat dari Atha’ di dalam mencari ilmu maka majikannya pun memerdekakan Atha’ , setelah merdeka (di tuliskan di dalam riwayat sejarah) Atha’ bin Abi rabbah menjadikan Masjidil haram sebagai tempat tinggalnya selama kurang lebih 20 th untuk memperdalam pengetahuannya, suatu ketika pada musim haji Abdullah bin Umar yg di tugasi untuk mengecek kelancaran proses ibadah haji , Abdullah bin Umar tidak luput dari sekelompok orang yg datang kepadanya untuk bertanya tentang masalah keislaman dan masalah lainya . Namun Abdullah bin Umar tidak menjawab apa yang di tanyakan kepadanya , justru mengatakan ” Wahai manusia , tahukah kalian bahwa disini ada orang yang lebih baik , lebih pintar untuk menjawab pertanyaan kalian , carilah Atha’ bin Abi rabbah”.

Setelah mendengar perkataan Abdullah bin Umar, berbondong-bondong lah sebagian orang ini utk datang ke tenda Atha’ bin Abi rabbah yang di mana sedang berada disitu . Singkat cerita ternyata didalam gerombolan itu ada seorang raja Sulaiman bin Abdul Malik bersama dengan putra nya , karena saking antrinya di depan tenda Atha’, sang raja merasa tidak sabar , berfikir mungkin dengan jabatannya akan di berikan jalur khusus untuk bisa masuk ke dalam tenda, ternyata setelah berada didalam sang raja di usir oleh Atha’ karena tidak menghormati, tidak sabar untuk antri bersama dengan orang-orang lainya. Maka tibalah giliran sang raja yang masuk kedalam tenda , bertanya mengenai keislaman dan pemerintahan, selesai dengan hajatnya, sang raja keluar bersama dengan putranya, putranya bertanya kepada sang raja Sulaiman bin Abdul Malik ” Wahai ayah siapakah orang tua yang tidak menghargai ayah tadi , seenaknya mengusir ayah untuk ikut antri”, karena kepolosan anaknya yang tidak mengetahui bahwa yang di tanya ayahnya adalah Atha’ bin Abi rabbah maka sang raja memberikan pesan menyentuh kepada anaknya : “Wahai anakku, bersungguh- sungguh lah kamu untuk mencari ilmu” , kamu tahu siapa orang tua yang kamu maksud itu , itu adalah Atha’ bin Abi rabbah seorang budak yang dimana Allah SWT mengangkat derajatnya untuk menjadi bagian dari manusia mulia .”Wahai anakku, sesungguhnya dengan ilmu orang yang mulia akan menjadi lebih mulia , dan dengan ilmu derajat seorang budak akan lebih tinggi melebihi derajat seorang raja”.

Inilah kisah singkat seorang Atha’ bin Abi rabbah seorang pelayan yang diangkat derajatnya oleh Allah. Seperti janji Allah di dalam surah Al-mujadilah ayat ke 11, yang dimana Allah akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu. Dan tentu masih banyak kisah kisah inspiratif lain yg di tuliskan sejarah ke-islaman kita.

Mudah-mudahan sepenggal kisah dari Atha’ bin Abi rabbah ini bisa menjadi, spirit untuk diri kita agar terus menambah keilmuan kita didalam segala bidang apapun. Karena Islam memberikan keleluasaan kepada kita untuk mempelajari setiap ilmu. Dan dengan ilmu kita yakin Allah akan mengangkat derajat kita tidak hanya di dunia saja, melainkan juga di akhirat.

Mulai Chat
1
Kami siap membantu
Scan the code
Assalamu'alaikum 👋
Ada yang bisa dibantu ?